Posisi tidur yang baik

Posisi Terbaik = Telentang
Posisi tidur yang terbaik ialah telentang dengan kedua lengan di samping tubuh. Posisi tidur ini disebut juga posisi pasrah.

Namun, posisi pasrah sulit dilakukan oleh orang dengan gangguan pernapasan, mereka yang mengalami kegemukan, mendengkur, atau orang yang kurang percaya diri. Akibatnya, mereka lebih sering tidur dengan posisi telungkup atau miring.

Posisi telungkup merugikan karena sering menimbulkan ketegangan pada otot-otot leher. Apalagi pada mereka yang disertai dengan pengapuran ruas tulang leher.

Untuk mengetahui gangguan leher lebih lanjut, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter. Kemungkinan Anda perlu menjalani pemeriksaan rontgen leher untuk melihat ada tidaknya kelainan seperti pengapuran pada leher.

Pemeriksaan Tidur
Dalam hal ini saya sarankan agar Anda melakukan gerakan atau senam leher sebelum dan sesudah tidur untuk melenturkan otot-otot leher. Gerakan itu harus dilakukan secara perlahan-lahan ke segala arah, sehingga otot leher menjadi rileks.

Bila terasa nyeri sekali sampai Anda tidak dapat menggerakkan leher, mungkin Anda perlu minum obat antinflamasi yang dikombinasi dangan vitamin neurotropik (B I, B6, dan B 12). Bila Anda masih ingin mengetahui mengapa posisi tidur harus telungkup, Anda dapat menjalani pemeriksaan tidur (sleep study) pada laboratorium tidur (sleep lab).

Di sana. seluruh aktivitas tubuh Anda waktu tidur akan diperiksa sepanjang malam. Seperti dalamnya tidur, napas, mengorok, dengan kemungkinan napas berhenti pada posisi tertentu posisi tidur jantung dan tekanan darah, kadar oksigen tubuh, gerakan otot seperti tungkai, dada, perut, dagu, dan bolamata, serta rekaman aktivitas listrik otak. Ada 88 jenis gangguan tidur, mungkin salah satunya ada yang menjadi penyebab dari kebiasaan tidur Anda tersebut. (www.kompas.com)